Jumat, 29 Januari 2016
Wiro Sableng #135 : Rumah Tanpa Dosa
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : 113 LORONG KEMATIAN
WULAN Srindi buka sepasang matanya yang sejak tadi dipejamkan. Tubuhnya terasa lemas, saat itu sudah tiga kali dia mendengar ada langkah-langkah kaki di depan pintu kamar, tempat di mana sekian lama dia disekap. Ini kali ke empat. Perlahan-lahan gadis murid Perguruan Silat Lawu Putih ini bangkit dari berbaringnya, duduk di tepi tempat tidur, memandang nanar ke arah pintu yang terkunci. Untung sebelum pergi manusia pocong yang membawanya ke dalam kamar itu mau berlaku baik melepaskan totokan. Tapi totokan tidak dilepas penuh, hanya dua pertiganya. Sisa tenaga yang ada hanya sekedar bisa menggerakkan tangan dan kaki. Tidak mungkin menggerakkan tenaga dalam atau menyalurkan hawa sakti, apa lagi menjebol pintu mencoba melarikan diri.
Perlahan-lahan Wulan Srindi melangkah ke pintu. Dia perhatikan keadaan pintu itu sejenak. Tidak dapat dipastikan apakah terbuat dari batu atos atau besi karena dicat putih. Pada daun pintu tepat di arah kepala ada sebuah lobang berbentuk kotak empat persegi. Tak diketahuinya lobang apa itu adanya dan apa kegunaannya. Wulan tempelkan telinga kiri ke daun pintu. Lagi-lagi dia mendengar suara langkah itu. Mungkin pengawal, pikir si gadis. Ketika untuk kesekian kalinya
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #135 : Rumah Tanpa Dosa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Kamis, 21 Januari 2016
Domba
Pada waktu lampau jauh sebelum Abraham, di suatu daerah berdiri sebuah kerajaan. Raja memerintah dengan sangat baik. Rakyatnya makmur dan bahagia. Setiap hari raja dan rakyat berkumpul dan pesta bersama. Sungguh suatu kerajaan indah tanpa dukacita.
Raja mempunyai putra, pangeran ini penuh dengan rasa ingin tahu. Dia berpikir adakah yg lebih baik dari yang selama ini dia rasakan? Adakah sesuatu yang lebih indah dari kerajaannya? Pangeran ini makin hari rasa ingin tahunya semakin besar, hingga suatu hari dia memutuskan untuk mencari jawaban atas ingin tahunya itu. Dia mengutarakan keinginannya kepada ayahnya, dia tetap tidak percaya ketika ayahnya berkata Kerajaan inilah yang terbaik. Karena sang Raja sangat sayang kepada putranya ini, maka diijinkanlah dia untuk pergi mencari jawaban atas pertanyaannya. Dibekalinya sang anak dengan uang yang berlimpah, dan apapun yang ingin dibawa oleh anaknya. Kepergian sang pangeran ini membuat sedih sang Raja dan seluruh rakyat, tetapi apa boleh buat sang pangeran tetap pada keyakinannya untuk pergi mencari hal yang lebih baik.
Sang Pangeran akhirnya pergi meninggalkan kerajaannya, dia pe
... baca selengkapnya di Domba Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Wiro Sableng #45 : Manusia Halilintar
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
1HUJAN TURUN DERAS, halilintar menyambar ganas dan guntur menggelegar menggoncang bumi. Dalam keadaan seperti itu Kebo Hijo terus melakukan pengejaran atas diri orang yang lari di depannya. Tubuhnya dan pakaiannya bukan saja telah basah kuyup oleh air hujan, tapi juga oleh cucuran keringatnya sendiri.
"Raih Jenar keparat!" memaki Kebo Hijo seraya kepalkan tangan kanannya. "Kowe boleh lari ke ujung dunia! Boleh terbang menembus langit! Atau mencebur ke dalam laut! Tapi jangan harap kau bisa lolos! Sebentar lagi akan kubekuk dan kupatahkan batang lehermu! Awas kalau kotak hitam itu tidak kau serahkan padaku!"
Orang yang dikejar larinya sebat sekali tanda memiliki ilmu yang cukup andal. Namun Kebo Hijo sendiri juga memiliki kepandaian. Dalam waktu singkat dia pasti dapat mengejar orang di depannya itu. Raih Jenar lari seperti setan. Sesekali dia menoleh kebelakang dan orang ini memaki habis-habisan setiap Kali melihat pengejarnya tambah dekat. Tangan kirinya menekan ke pinggang di mana tersembunyi sebuah kotak hitam terbuat dari batu. Tangan kanannya
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #45 : Manusia Halilintar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Rabu, 20 Januari 2016
Adil dan Penuh Kasih
Alkisah sebuah cerita mengenai seorang jenderal wanita yang bernama jenderal Shameela.
Suatu ketika saat ia memimpin sepasukan untuk berperang di perbatasan, komandannya melaporkan bahwa bahan makanan mereka telah dicuri. setelah berpikir cukup lama sang jenderal akhirnya mengambil keputusan kalo pencurinya harus dicari dan dihukum cambuk !
Ternyata selidik punya selidik pencurinya adalah ibu sang jenderal.
Jenderal Shameela dengan berat tetap memutuskan bahwa hukuman besok akan tetap dilaksanakan. anak buahnya bertambah segan padanya karena jenderal tersebut terkenal dengan keadilannya.
Besoknya saat upacara hukuman akan dimulai, ia mendekati para algojo dan memberitahu mereka untuk menghukum sesuai dengan peraturan.
Saat cambuk itu dilayangkan, sang jenderal memeluk mamanya sehingga jenderal Shameela yang terkena cambukannya itu.
Begitulah kasih Kristus buat kita. selain adil, ia juga penuh kasih. Apabila manusia tahu berbuat yang terbaik unt
... baca selengkapnya di Adil dan Penuh Kasih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Selasa, 19 Januari 2016
Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : BIDADARI DUA MUSIM
Tiba-tiba satu bayangan putih berkelebat. Tahu-tahu seorang kakek berselempang kain putih, berkumis dan berjanggut seputih kapas telah berdiri di hadapan Ken Parantili. Di tangan kanan orang tua Ini memegang sebuah guci tembus pandang berisi air bening.
"Dengan izin Para Dewa, dengan lindungan kasih sayang Yang Maha Kuasa, aku mohon masukkan jabang bayi itu ke dalam guci ini." Berkata si orang tua.
"Resi, aku...." Ken Parantili tidak bisa meneruskan ucapan. Perlahan-lahan tangan kanan yang memegang jabang bayi diangkat, didekatkan ke atas guci tembus pandang. Ketika genggaman dilepas. Jabang bayi merah langsung masuk ke dalam guci.
1MALAM sunyi dan dingin di bantaran Kali Gondang tak Jauh dari desa Kebonarum. Hampir bersamaan waktunya ketika Raja Mataram dan rombongan meninggalkan tempat rahasia di Sumur Api dalam perjalanan menuju Kotaraja. Hujan turun rintik-rintik.
Bulan biru masih menggantung indah di langit Mataram, memancarkan cahaya sejuk. Di satu tikungan kali yang aliran airnya bergelombang deras terlihat sebuah bangunan candi kecil, menghitam di bawah bayang-bayang sebuah pohon besar yang tumbuh miring.
Pohon telah tu
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Minggu, 10 Januari 2016
Mikhail dan Keluarga Simon
Dongeng Rakyat Rusia
Jaman dahulu kala di Rusia hidup pasangan suami-istri Simon dan Matrena.
Simon yang miskin ini adalah seorang pembuat sepatu. Meskipun hidupnya tidaklah berkecukupan, Simon adalah seorang yang mensyukuri hidupnya yang pas-pasan. Masih banyak orang lain yang hidup lebih miskin daripada Simon. Banyak orang-orang itu yang malah berhutang padanya. Kebanyakan berhutang ongkos pembuatan sepatu. Maklumlah, di Rusia sangat dingin sehingga kepemilikan sepatu dan mantel merupakan hal yang mutlak jika tidak mau mati kedinginan.
Suatu hari keluarga tersebut hendak membeli mantel baru karena mantel mereka sudah banyak yang berlubang-lubang. Uang simpanan mereka hanya 3 rubel (rubel = mata uang Rusia) padahal mantel baru yang paling murah harganya 5 rubel. Kata Matrena pada suaminya, "Simon, tagihlah hutang orang-orang yang tempo hari kita buatkan sepatu. Siapa tahu mereka kini punya uang."
Maka Simon pun berangkat pe
... baca selengkapnya di Mikhail dan Keluarga Simon Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Sabtu, 09 Januari 2016
Lebay
“Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak bersalah? Dan di manakah orang yang jujur dipunahkan? Yang kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga,” kata Elifas kepada sahabatnya yang sedang dirundung malang tak berkesudahan.
Elifas, tokoh yang hidup lima ratusan tahun sebelum Masehi, percaya hukum tabur-tuai, hukum sebab-akibat, hukum daya tarik, law of attraction. Jika Anda baik, maka kebaikan akan menghampiri Anda. Jika Anda jahat, maka kejahatan akan mendekati Anda. Apa yang sering Anda pikirkan akan menjadi kenyataan. Jika Anda suka cemas, maka hal-hal yang mencemaskan akan datang berkunjung. Jika Anda berpikir sukses, maka jalan-jalan kesuksesan akan terhampar di hadapan Anda. Terdengar familiar?
Di dekade pertama abad ke-21 ini, cara pandangan Elifas kembali populer berkat orang-orang seperti John Assaraf, Michael Beckwith, Jack Canfield, James Arthur Ray, Bob Proctor, Joe Vitale, Lisa Nichols, Marie Diamond, dan guru-guru The Secret-nya Rhonda Byrne (2006). Dari Kanada, Michael J. Losier (2007) mengirimkan naskah yang sama dengan judul The Law of Attraction dan menegaskan: “I attract to my life whatever I give my energy, focus, and attention to, whether wanted or unwanted.” Sementara d
... baca selengkapnya di Lebay Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Wiro Sableng #37 : Maut Bermata Satu
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
SATU
Hujan lebat menggebrak bumi. Guntur menggelegar berkepanjangan. Kilat sambar menyambar. Bumi Tuhan seperti hendak kiamat. Saat itu baru lepas tengah hari. Tapi hujan lebat, gumpalan awan menghitam membuat suasana seperti dicengkram gulitanya malam.
Karena sulit melihat jalan yang ditempuh, apalagi mulai mendaki dan berbatubatu, penunggang kuda itu tidak berani bergerak cepat. Sesekali binatang tunggangannya yang sudah letih itu tergelincir dan meringkik. Suara ringkik kida, deru hujan yang menggila, gelegar guntur dan kiblatan kilat membentuk suara dahsyat yang menegakkan bulu roma!
Dalam keadaan seperti itu tiba-tiba beberapa tombak di hadapannya, di jalan yang mendaki dan berbatu oadas, penunggang kuda itu melihat cahaya, tepatnya nyala api. Sungguh sulit dipercaya. Dan lebih tak dapat dipercaya lagi, ketika dia mendekati nyala api itu ternyata adalah nyala sebuah obor.
Obor ini dipegang oleh seorang anak ke
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #37 : Maut Bermata Satu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Kamis, 07 Januari 2016
Cinta Raya
“Udah malem banget, cara satu-satunya kita terjun dari gedung ini. Gue rasa malem ini gak bakal banyak orang yang lalu lalang disini. Kali ini gue rasa kita bakal berhasil” Ucap Raya sambil duduk di pinggiran lantai gedung.
“Sebelum Kita mati gue pengen tanya, Apa Cuma masalah Cinta lo bakal bener-bener selesain hidup lo?” Sambung Raya dan memberi Pertanyaan.
“Mungkin iya, Gue gak tau gue Hidup untuk siapa, Bertahan untuk apa, jadi sekalipun gue mati, gue gak yakin kalau orang yang gue sayang bakal bersedih” Ucap Dey sambil berkaca-kaca.
“Apa hidup lo hanya lo persembahin buat si Brengsek itu?” Tanya Raya penuh emosi.
“Jangan panggil dia Brengsek, Dia Bara” Bela Dey dengan Tegas. “Dia jahat, dia bikin gue sakit, tapi tanpa dia hadir dalam hidup gue, mungkin gue bakal lebih sakit. Sekarang dia udah pergi ninggalin Gue, Jadi untuk apa gue Hidup? Akan sama terasa sakit”
Rino beranjak dan segera berdiri di atas gedung. Gedung 10 lantai ini adalah tempat terakhir bagi mereka. Dan setelah itu adalah KEMATIAN.
“Kita mulai sekarang?” Ajak Raya menyuruh Dey untuk berada di sampingnya. Kurang dari 10 menit lagi Hidup mereka
... baca selengkapnya di Cinta Raya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Jumat, 01 Januari 2016
Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan
Sudah panjang. Aku harus memotongnya. Aku langsung mengambil motorku dan pergi ke tukang cukur terdekat.
Kuhentikan motorku di depan toko itu. Tokonya sederhana, menggabung dengan rumah si tukang cukur. Cat warna hijau dengan jendela besar di depan toko itu yang ditulisi dengan cat warna merah, tulisannya adalah “POTONG RAMBUT. RAPI. MURAH. DIJAMIN PUAS”.
Aku langsung mengambil kunci motor dan berjalan masuk ke dalam. Ruangannya sederhana, tembok yang di cat senada dengan luarnya, meja dan kursi yang berwarna putih tanpa pemakai, alat-alat cukur lengkap dengan sisir bermacam-macam, ada yang kecil, ada juga yang besar. Ada yang warna hitam, sampai warna oranye pun ada.
Namun di sini sepi. Tidak ada pelanggan sama sekali, mungkin hanya musik dangdut yang dinyalakan si tukang cukur.
Sesaat aku melihat-lihat, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Refleks aku langsung berbalik dan melihat sesosok pria hitam kurus berkumis dengan pakaian merah dan celana hitam. Lalu dia tersenyum kepadaku dan berkata, “Mau potong Mas?”. Aku mengangguk dan duduk di kursi p
... baca selengkapnya di Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Mencari Kebahagiaan
Ada seekor celeng yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor kera yang mempunyai sifat sebaliknya. Kera itu periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar memberi nasihat. Suatu hari, celeng bertamu ke rumah kera.
Kata celeng, “Kera, kudengar kau binatang paling bijaksana di rimba belantara. Benarkah itu?”
Sahut kera, “Kata warga rimba, memang demikian.”
“Kalau begitu, boleh aku meminta nasihat padamu?” kata celeng lebih lanjut.
“Oh, silahkan.”
"Begini, Kera. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apa gerangan sebabnya?”
Kera berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Oho, Celeng, pergilah cari pohon zonga. Buahnya berwarna ungu. Petiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah zonga saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.”
“Buah zonga? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat buah itu?”
Esoknya celeng berkelana. Untuk mencari buah kebahagiaan itu.
... baca selengkapnya di Mencari Kebahagiaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu